PT Veritra Sentosa Internasional ( Paytren) akhirnya resmi diluncurkan pada hari ini, Jumat (1/6/2018) setelah mendapatkan izin penyelenggaraan uang elektronik (e-money) dari Bank Indonesia (BI) pada Kamis, (22/5/2018).
Sebelumnya, bisnis uang elektronik milik Yusuf Mansur ini sempat ditutup karena terkendala izin dari BI. Hingga pada 2017, Yusuf Mansur mengatakan Paytren memperbarui berbagai aspek kelayakan bisnis, sistem informasi, manajemen risiko sesuai dengan peraturan BI mengenai uang elektronik. "Sejak awal 2014, Paytren sudah mengajukan izin Penerbit Uang elektronik kepada BI, hingga akhirnya dengan pertumbuhan yang semakin pesat dan perkembangan komunitas mitra menambah keyakinan manajemen Paytren," ujar Yusuf Mansur saat acara peluncuran Paytren di Pesantren Tahfidz Daarul Quran, Jumat (1/6/2018).
Yusuf Mansur menargetkan, paska-peluncuran pada hari ini, Paytren dapat mengumpulkan 10 juta pengguna dengan dana yang dikelola mencapai Rp 30 triliun per bulan. "Kalau kita berhasil mengumpulkan 60 juta orang di Paytren, kita bisa kelola sampai Rp 120 triliun, itu masih kecil," tambah dia. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan, layanan uang elektronik Paytren dapat menjadi sarana percepatan inklusi keuangan di Indonesia.
Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan izin untuk lima uang elektronik. Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Onny Widjanarko membenarkan bank sentral juga telah mengeluarkan izin PayTren.
Selain itu, PT Veritra Sentosa Internasional (PayTren) juga menandatangani kerjasama dengan Alcatel-Lucent Enterprise (ALE) dan dalam penggunaan Alcatel-Lucent Rainbow™ di Jakarta. Kerja sama ini diharapkan akan memfasilitasi PayTren dalam membangun interaksi yang lebih positif kepada para pelanggannya.
Rainbow merupakan solusi cloud hybrid yang menawarkan layanan komunikasi dan kolaborasi fungsional termasuk pesan singkat, layanan suara dan video jernih, aplikasi berbagi dokumen, serta kemampuan konferensi multi-media dengan banyak peserta.
Melalui Rainbow™, PayTren menghadirkan konferensi audio sangat jernih (high-definition) untuk Unified Communications serta aplikasi kolaborasi, mengandalkan platform yang mudah digunakan yang kompatibel dengan sistem komunikasi, infrastruktur jaringan, dan aplikasi pelanggan yang sudah ada.
Yusuf Mansyur, pemilik dan Presiden Direktur PT Veritra Sentosa International menyatakan, dukungan dari Alcatel-Lucent akan semakin memudahkan masyarakat dalam menggunakan PayTren. "Melalui kerja sama ini, pelanggan kami akan menikmati pengalaman bertransaksi yang lebih mudah dan lebih menarik dengan menggunakan PayTren," ujar dia, dalam siaran persnya, Ahad (20/8).
Sementara itu, Hari Prabowo, Managing Director PayTren menambahkan, Rainbow bukanlah aplikasi chat biasa karena selain bisa bertukar informasi, para penggunanya juga bisa melakukan transaksi, saling mengedukasi dan bertukar ilmu bahkan kuliah online. Intinya, lanjut dia, aplikasi ini tidak hanya chat biasa tetapi juga ada nilai lebihnya.
"Yaitu bagaimana kita mengaplikasikan sesuatu dan bagaimana mitra mengaplikasikan yang mereka mau dalam bentuk grup atau close group dan sebagainya," ujar Hari.
Ia menuturkan, PayTren memilih platform Alcatel-Lucent Rainbow™ karena kemudahan penggunaan dan kompatibilitasnya dengan aplikasi PayTren yang sudah ada, sehingga akan sangat membantu Mitra PayTren. Melalui kerja sama ini, ia berharap bisa memberikan kontribusi positif bagi masyarakat pengguna PayTren, dimana masyarakat bisa berinteraksi lebih positif, sehingga masyarakat bisa mengenal PayTren lebih luas.
ALE saat ini berada di jajaran terdepan penyedia berbagai teknologi mulai dari teknologi jaringan dan komunikasi berbasis CPE, hingga solusi cloud on-demand berdasarkan pemakaian seperti yang ditawarkan melalui Alcatel-Lucent Rainbow™, OpenTouch® Enterprise Cloud dan Network On Demand.
Untuk memenuhi setiap kebutuhan perusahaan, ALE menyediakan teknologi terbaik dan perlindungan terhadap investasi yang bisa membantu perusahaan melakukan transisi ke cloud. Jika dibutuhkan, dengan cara menyesuaikan solusi bagi perusahaan serta kebutuhan pasar yang spesifik.
Adios Purnama, Country Manager Alcatel-Lucent Enterprise Indonesia menyatakan, perusahaan saat ini memiliki banyak pilihan untuk memanfaatkan teknologi yang dapat mendukung tujuan transformasi digital mereka, baik itu publik, privat, hybrid, berbasis CPE, berbasis cloud atau kombinasi keduanya. ALE memiliki tim penjualan global khusus untuk Cloud Services yang dapat membantu partner dan pelanggan.
"Kami memahami dengan lebih jelas bagaimana migrasi ke cloudbisa membantu mereka memaksimalkan hasil dari bisnis," jelasnya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai silahkan ke halaman http://www.alcateltelekomunikasi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar