Proses usai melahirkan memang menjadi fase yang sangat menyenangkan. Apalagi fase menyusui buah hati menjadi hal alami yang dilakukan usai melahirkan. Akan tetapi, banyak yang merasa sulit melakukannya. Air Susu Ibu atau ASI rupanya mengandung lebih dari 200 nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhan bayi. Memberi ASI eksklusif pada bayi selama 6 bulan akan menekan risiko terserang diabetes, obesitas, asma, dan berbagai penyakit infeksi. Bahkan, ASI mampu meningkatkan kecerdasan sang bayi. Berikut akan dijabarkan secara konkret mengenai cara menyusui yang benar.
1. Ibu berada dalam kondisi rileks
Posisi kepala bayi harus lebih tinggi dibandingkan tubuhnya hal ini bermaksud untuk memudahkan bayi menelan ASI. Ibu dapat menyangga kepala bayi dengan tangan atau bantal. Kemudian, tempatkan hidung bayi sejajar dengan puting. Hal ini akan merangsang bayi membuka mulut.
2. Mendekatkan bayi ke payudara
Saat bayi membuka mulut dan ingin menyusu, mulai dekatkan mulut bayi ke payudara ibu, Tunggu hingga mulutnya membuka lebar dengan posisi lidah ke arah bawah. Jika belum, maka bimbing bayi dengan menyentuh perlahan bagian bawah bibir bayi dengan puting susu.
3. Perlekatan yang benar
Perlekatan terbaik bagi bayi saat menyusu adalah mulut bayi tidak hanya menempel pada puting payudara melainkan juga menempel pada area bawah puting selebar mungkin. Tanda bahwa perlekatan sudah tepat adalah ketika sang ibu tidak merasa nyeri saat bayi menyusu.
4. Memperbaiki posisi bayi
Jika terasa nyeri, lepas perlekatan dengan memasukkan jari bagian kelingking ke dalam mulut bayi dan letakkan antara gusinya. Setelah berhenti menyusu, coba untuk memperbaiki posisi perlekatan bayi.
5. Waktu yang pas untuk menyusui
Bayi menyusu sekitar kurang lebih 5-20 menit lamanya. Bagi bayi yang baru lahir, maka hanya perlu menyusu sekitar 2-3 jam dengan waktu menyusu 15-20 menit setiap kalinya.
Agar menunjang cara menyusui yang benar, maka disarankan untuk menggunakan bra khusus menyusui yang memiliki kaitan di depan. Agar mencegah kebocoran ASI, coba gunakan bantalan payudara yang diselipkan pada bagian depan puting. Bisa juga melakukan pompa ASI dengan membeli pompa ASI yang nyaman digunakan. Perlu juga untuk berlatih beberapa kali, agar ibu dan bayi dapat bekerja sama selama proses menyusui.
Selain tips bagaimana cara menyusui yang benar di atas, terdapat juga beberapa posisi terbaik agar dapat menyusui dengan nyaman, antara lain sebagai berikut.
• Posisi memangku 1
Cobalah untuk mencari kursi yang nyaman untuk menyusui. Letakkan juga bantal empuk di pangkuan Anda. Letakkan bayi di atas bantal dan topang lepala bayi dengan lekukan lengan di atas payudara.
• Posisi memangku 2
Posisikan diri di tempat yang nyaman. Kemudian letakkan bantal di atas pangkuan Anda. Bedanya, gunakan kedua tangan dan lengan yang berlawanan dengan posisi kepala bayi.
• Posisi berbaring miring
Jika lelah dengan dua posisi tadi, maka Anda bisa berbaring miring dengan posisi sejajar bayi. Kemudian arahkan kepala bayi ke payudara dengan sedikit meringkuk.
• Posisi berbaring
Berbaringlah dengan posisi telentang dan punggung ditopang bantal. Kemudian, letakkan bayi di atas tubuh Anda.
• Posisi menyusui bayi kembar
Cobalah duduk dengan posisi nyaman, letakkan bantal di pangkuan. Letakkan kedua bayi di atas bantal dan tempatkan masing-masing lengan Anda untuk mengarahkan kepala bayi ke arah payudara.
• Posisi koala
Letakkan anak di pangkuan salah satu paha dengan posisi duduk dan menghadap ke salah satu payudara. Topang lehernya perlahan agar bayi merasa nyaman.
Intinya jangan pernah putus asa untuk mencoba cara menyusui yang benar. Kerja sama yang baik antara ibu dan anak akan mempermudah terjadinya proses menyusui. Diperlukan latihan yang rutin dan juga konsultasi ke dokter mengenai permasalahan menyusui jika diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar