Kamu pernah masuk ke apartemen yang hanya bisa dibuka dengan kartu yang ditempelkan ke pintu? Setiap pintu punya kartu sendiri sebagai pengganti kuncinya. Ya, ini merupakan salah satu penerapan dari teknologi RFID.
Apa Itu RFID?
RFID yang merupakan singkatan dari Radio Frequency Identification, yang gampangannya adalah teknologi yang memanfaatkan frekuensi radio untuk melakukan identifikasi. Apa yang diidentifikasi? Tentu saja kartu RFID yang sudah dikodekan secara unik untuk bisa dibaca oleh sebuah alat penerjemah, atau disebut dengan RFID reader.
Mudahnya adalah dengan kartu RFID yang menyimpan kode unik, dibaca oleh RFID reader, untuk mengidentifikasi sesuatu, entah itu barang atau sebuah kehadiran. Bisa dipakai semacam password atau kunci, namun juga bisa digunakan sebagai identitas unik. Tergantung kebutuhan dipakai untuk apa.
Bagaimana RFID Bisa Diidentifikasi?
Dalam sebuah kartu RFID, terdapat data yang tersimpan. Datanya tentu saja sangat kecil. Hanya bisa memuat 2 KB saja. Cukup data yang sangat penting saja yang disimpan. Biasanya cuma kode ID saja.
Kartu RFID ditempelkan ke objek yang bisa menerima atau menyimpan data dari dan ke kartu RFID. Kartu RFID dideteksi dengan bantuan antena yang sudah tersemat di dalamnya. Fungsi antena ini agar data bisa dibaca oleh RFID reader. Sebenarnya sangat mudah untuk memahami mekanismenya.
Setelah itu data dari kartu RFID diteruskan oleh RFID reader ke database yang sudah dibuat untuk diolah. Untuk database ini sangat bervariasi bentuknya karena memang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Frekuensi Sinyal RFID
RFID seringnya menggunakan sinyal radio dengan frekuensi UHF dengan kisaran 865-868 MHz dan 902-928 MHz. Range frekuensi ini sangat dipengaruhi oleh pabrikan pembuat RFID sendiri. RFID ini bisa dideteksi hingga jarak 7 meter. Tentu saja yang paling bagus adalah didekatkan kartu RFID dengan reader-nya.
Jenis RFID
RFID sendiri ada 2 jenis, antara lain RFID aktif dan pasif. Perbedaannya terletak pada sumber daya (baterai). RFID aktif tersemat baterai di dalamnya, sedangkan yang pasif, tidak ada baterai. Namun, kebanyakan di lapangan yang kita jumpai adalah RFID pasif. Tentu saja karena RFID pasif lebih murah harganya.
Fungsi RFID di Kehidupan Nyata
RFID dalam kehidupan nyata banyak sekali dipakai di perkantoran, terutama untuk manajemen absensi. Tak hanya itu, kamu bisa menjumpai RFID ini untuk monitoring stok, tanda pengenal pada hewan, tracking barang, identifikasi peserta pada sebuah even, dan kunci untuk pintu apartemen atau hotel. Sebenarnya, masih banyak fungsi lainnya dari RFID tergantung masalah yang dihadapi oleh masing-masing orang.
Apple AirTag Apakah Menggunakan Teknologi RFID?
Bisa dibilang, Apple AirTag yang lagi hype saat merupakan salah satu bentuk RFID aktif yang digunakan untuk tracking. Tentu saja berbeda dengan kebanyakan RFID aktif yang dijual di pasaran, AirTag sendiri punya chip khusus yang secara otomatis dikenal oleh perangkat iPhone. Kamu bisa melihat bagaimana demo dari AirTag di YouTube. Untuk ukuran RFID aktif yang biasa, tentu saja tidak bisa seperti itu.
Kamu mungkin bertanya, mengapa AirTag bisa seperti itu? Jawabnya adalah karena ekosistem yang sudah dibangun secara apik oleh Apple. Bahkan AirTag ini tidak bisa dibaca secara mentahan oleh RFID reader yang ada di pasaran. Tentu sudah dienkripsi datanya.
Jika kamu tertarik dengan RFID, kamu bisa mempelajari sendiri di internet. Banyak kok artikel maupun video yang membahas tentang ini. Lagi pula kartu RFID cukup murah. Begitu juga dengan RFID reader-nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar